Kamis, 28 Mei 2009

Memperingati Hari Jadi Gunungkidul ke-178 & 3 Tahun Gempa Jogja dengan Talkshow RPJMDes sensitif Penurunan Resiko Bencana

Ikut memperingati Hari Jadi Gunungkidul ke 178 dan 3 tahun Gempa Jogja, Radekka FM dalam Gunungkidul di Hari Esok (GdHE) edisi 34, 27 Mei 2009 pukul 20.00 - 22.00 WIB mengangkat tema Mendiskusikan RPJMDes (Rencana Pembangunan Jangka Menegah Desa) sensitif Penurunan Resiko Bencana. Tema tersebut diangkat sebagai pembelajaran bagi banyak desa di Kabupaten Gunungkidul yang saat ini sedang giat melihat kembali RPJMDes-nya.
Melalui Phonelive, Edi Murjito, Lurah Desa Sidomulyo Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul membagikan cerita RPJMDes Sidomulyo yang proses penyusunannya melibatkan keseluruhan elemen desa dan sudah mempertimbangkan penurunan resiko bencana. " Kami belajar bersama 300an stakeholder desa untuk memetakan permasalahan warga dan menggali kebutuhannya. " paparnya sembari menambahkan bahwa yang terpenting adalah proses yang melibatkan semakin banyak warga dan menyadarkan bahwa proses tersebut adalah milik warga. " Penggalian kebutuhan juga mempertimbangkan kajian penurunan resiko bencana, misalkan kebutuhan saluran irigasi dan bangunan fisik lainnya yang bertujuan untuk menurunkan kerawanan terhadap bencana" imbuhnya.
Diskusi semakin hangat dengan tambahan wacana dari Sunarjo, seorang pegiat IDEA Jogja. " Gunungkidul yang memiliki kontur perbukitan yang rawan bencana longsor harus mewujudkan aktivitas-aktivitas pembangunannya yang ada dibawah SKPD yang sensitif penurunan resiko bencana, misalnya ketika membangun sebuah jalan harus dikaji dulu lokasinya terkait kerawanan terhadap bencana. Hal ini disamping menyelamatkan pengendara kendaraan yang nantinya akan menggunakan infrastruktur tersebut sekaligus menghindarkan pemborosan anggaran berupa rusaknya infrastruktur akibat bencana yang bisa terjadi " jelasnya.
Terkait proses penyusunan RPJMDes, Sunarjo berpesan " Desa harus berdiskusi lebih dalam lagi terkait perencanaan pembangunan yang sensitif penurunan resiko bencana supaya pengelolaan anggaran desa yang minim tersebut dapat efektif dikelola dan hasil dari pembangunan tersebut tidak menambah kerentanan warga terhadap bencana.

Tidak ada komentar: