Rabu, 14 Juli 2010

Mendiskusikan Media Advokasi yang Lebih Kuat


Suarakomunitas.net Mendiskusikan media komunitas memang menarik apalagi membahas keunikan lokal yang membentuk pengelolaannya. Media komunitas yang menjadi bagian dari media advokasi ini harus terus menerus mengeksplorasi gagasan untuk menjadi lebih kuat bagi gerakan advokasi warga. Workshop Mengagas Media Advokasi yang Lebih Kuat yang diselenggarakan oleh Forum Pengembangan Partisipasi Masyarakat (FPPM) Bandung pada 10 – 12 Juli 2010 di Menara Peninsula Jakarta setidaknya menjadi ruang diskusi untuk mengembangkan media advokasi.

Kegiatan yang dihadiri oleh pegiat media komunitas dari 10 daerah di Indonesia ini bertujuan untuk mereview pengelolaan media komunitas dan mendesain media komunitas untuk advokasi dan partisipasi. Workshop ini semakin diperkaya dengan paparan dari nara sumber seperti Muhammad Hasyim dari Radio Suara Warga Jombang yang memaparkan Tips Praktis Mengembangkan Radio Komunitas untuk Advokasi Kebijakan dan Penguatan Partisipasi, Wasingatu Zakiyah dari IDEA Yogyakarta menyampaikan Tips Praktis Membangun Penerbitan sebagai Wahana Aspirasi Komunitas, Eddie B Handono dari Dria Media menyampaikan Tips Praktis dan Pengalaman Pengembangan Media Berbasis Komunitas, Ahmad Suwandi dari Yayasan Air Putih menyampaikan Tips Praktis Membangun Media Berbasis Internet untuk Advokasi Kebijakan, dan Satrio Arismunandar dari TransTV yang memaparkan Tips Praktis Mengemas Isu Kebijakan Publik dalam Media Massa.

Partisipan yang hadirpun memanfaatkan kegiatan ini untuk mensharingkan best practice (kisah sukses) dan lesson learnt (pembelajaran) dari pengalaman mengelola media komunitas yang dimiliki seperti radio komunitas, Koran warga, dan media online. “ Di Kupang radio komunitas hari ini tiarap semenjak KPID mengancam akan menutup radio yang tidak miliki ijin : ujar Paul dari PIAR NTT sembari menjelaskan kini komunitas harus memakai selebaran sebagai gantinya. Sementara Deden dari Koran Sumedang menceritakan Koran Sumedang kini telah miliki posisi tawar sebagi instrument advokasi. Suratimin dari Radeka FM-Radio Desa Kawasan Konservasi Gunungkidul juga mensharingkan tergabungnya 5 rakom Gunungkidul dalam PITA ( Pusat Informasi dan Trasnparasi anggaran) yang telah bersinergi dengan Humas Pemkab, 3 radio swasta di Gunungkidul dan 4 media cetak dalam koordinasi peliputan advokasi penganggaran daerah.

Kegiatan ini diakhiri dengan penyusunan Rencana Tindak Lanjut pengembangan media advokasi di 10 daerah yang akan dilakukan di masa yang akan datang.

Liputan Radekka FM

Tidak ada komentar: