Jumat, 31 Juli 2009

TUTORIAL - MODEL PELESTARIAN SUMBER AIR ZONA NGETUK DESA KAWASAN KONSERVASI




Langkah-langkah pelestarian sumber air Zona Ngetuk Desa Kawasan Konservasi :
1. Pengelolaan dan rehabilitasi vegetasi pada daerah dataran tinggi yang diharapkan akan berfungsi sebagai daerah cadangan air dan penanggulangan tanah longsor.
2. Pembuatan sumur peresapan di beberapa titik warga yang sudah terealisasi berjumlah 10 sumur peresapan.
3. Membangun bangunan penahan aliran sungai pada saat limpasan air hujan yang tinggi. Di beberapa titik aliran sungai sudah terbangun 4 gali plate (bendung sederhana penahan air)
4. Membuat rolakan (galian tanah sederhana) pada lahan-lahan miring guna menghindari longsoran dan menahan limpasan air hujan.
5. Membuat lubang bio pori di setiap lahan kosong rumah-rumah warga. Metode yang digunakan untuk merencanakan jumlah lubang bio pori (LBP) adalah dengan rumus :

Jumlah LBP = intensitas hujan maksimum x luas bidang kedap / laju peresapan air

Dalam gambar di atas model pelestarian sumber air Zona Ngetuk diawali dengan membuat zona inti rehabilitasi sumber air dengan bio pori dengan luasan zona kecil yaitu (50 x 100) m2. Jumlah lubang bio pori = (50 x 5000)/180 = 1.389 buah. Jumlah ini masih terus diupayakan bertambah sampai mencapai jumlah ideal sesuai dengan luas bidang kedap di sekitar sumber air Ngetuk. Sebagai ilustrasi jumlah ideal lubang bio pori adalah sebagai berikut :


Data penduduk di sekitar sumber air Zona Ngetuk

Jumlah KK /Kepemilikan halaman rata-rata /Intensitas hujan maksimal tiap tahun / Laju peresapan air rata-rata :
120 KK / 150 m2 / 50 mm/jam / 3 liter/menit = 180 liter/jam

Dari data dapat dihitung jumlah lubang pori yaitu :
LBP = (50 mm/jam x 18000 m2)/(3x60)liter/jam = 5000 buah, jadi idealnya masing-masing KK memiliki 42 lubang bio pori.

Tidak ada komentar: